Senin, 23 Maret 2015

Rindu untuk dua orang super....


 Ayah,ibu...pernahkah kalian berpikir bahwa anak kalian sudah sebesar ini? Anak kalian sudah berjalan hampir di setengah umurnya,meninggalkan rumah,dan bahkan hampir tak pernah pulang. Maaf jika lama ku tinggalkan,aku masih sedang diperjalanan,perjalanan menuju apa yang kalian harapkan,berjalan cita ku dalam hidup. Maaf jika selama ini,aku masih belum bisa hanya untuk sekedar membuat kalian bahagia dengan apa yang sudah ku lakukan. Maaf jika aku masih selalu membuat kalian menangis dan terus bersedih karena kebodohan dan pilihan hidup ku yang tidak pernah kalian sukai. Hanya pernah terucap jannji,nanti jika aku sudah bosan seperti ini,maka jatah ku untuk mengbahagiakan kalian,menebus sekali pun tidak semua diosa dan salah ku terhadap kalian dahulu. Aku rindu kalian hampir disetiap waktu,rindu dimasa saat aku masih sebentuk bocah kecil yang terus kalian manjakan,yang masih terus ingin selalu berada di dalam dekapan kalian berdua,yang begitu hangat ku rasakan,dekapan yang selalu membuat ku merasa nyaman,merasa aman dan tenang. Aku merindukan itu semua. Pernah aku berpikir untuk kembali mnejadi bocah kecil yang selalu diperhatikan setiap gerak gerik ku. Aku rindu kalian wahai ayah dan ibu hebat ku, Aku rindu akan sentuhan-sentuhan hangat kalian. Aku rindu nasihat-nasihat dan marahan-marahan kalian yang dulu aku kira kalian membenci ku,padahal kalian seperti itu karena menyayangi dan tidak ingin aku salah dalam berbuat. Aku ingin kembali mendengar dongen-dongen penghantar tidur ku. Aku rindu saat-saat dimana aku selalu begitu merasa bahagia meski pun tak seberapa punya,asal bisa terus bermain dengan ayah. Aku selalu ingat,diwaktu kecil kalian selalu mengajarkan ku untuk selalu hidup sederhana,tak banyak mainan yang ku punya. tetapi aku selalu bangga memiliki kalian sebagai orang tua ku. Sore hari yang selalu menjadi momentum bahagia ku jika sudah tiba,ayah yang hebat selalu mengajak ku untuk belajar bersyukur dengan cara menikmati ciptaan tuhan di pematang sawah sambil bermain layang-layang. Pulang dengan kecerian bersama ayah,disambut dengan senyuman hangat dari ibu tercinta yang siap membersihkan badan ku seusai bermain. Jujur saja,masa itu sangat aku rindukan ayah,ibu. Masa yang sudah tidak lagi bisa ku rasa kan,mungkin. Kadang,ada rasa ingin pulang saat rindu sudah mulai tidak bisa dibendung,disaat dimana aku sudah mulai lelah menantang dunia,disaat diamana aku merasa hanya kalian yang sanggup untuk menopang seorang pria muda yang masih mencari jati diri ini. Aku rindu kalian,hampir disetiap waktu ku. Jika malam kembali mengingatkan ku tentang cerita masa kecil ku bersama kalian,entah sdar atau tidak air mata seperti memiliki naluri untuk mendorong aku semakin dalam masuk kealam kenangan masa kecil ku bersama kalian. Aku rindu itu semua...rindu dengan dua manusia tersuper didalam hidup ku,dua orang yang wajah nya sudah mulai menua dan tak sekuat dahulu lagi. Ya tuhan,kebodohan apa yang hamba lakukan sehingga masih kurang bersyukur telah mempunyai dua orang tua super seperti mereka. Aku tau Tuhan,umur mereka semakin bertambah,mereka semkain tua,sehatkan selalu mereka,jaga mereka sebaik-baiknya,seperti bagaimana mereka pernah berjuang hidup dan mati hanya untuk ku,hanya untuk membahagiakan ku,limpahakan kebaikan terhadap mereka tuhan,dan izinkan aku untuk membuat mereka bahagia suatu hari nanti,dengan jerih dan payah ku,dan dengan keringat ku sendiri,sekali pun itu tidak pernah setimpal dengan apa yang sudah mereka lakukan untuk ku. Jaga mereka Tuhan,aku begitu dan teramat mencintai mereka,terdari semenjak aku sadar betapa bodohnya aku mengecewakan mereka dan hingga sampai aku sudah berhenti berjalan dan pulang keperduan mu nanti. -Ayah dan ibu,terimakasih atas apa yang sudah kalian lakukan untuk kami anak-anak kalian,terutama aku,teriamkasih atas semua perjuangan kalian,terimakasih atas semua pengorbanan kalian,terimakasih atas keihklasan kalian,tidak ada manusia hebat selain kalian,aku merindukan kalian,selama dan sepanjang hidup ku- Roni Usgiantori.JS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar