Jumat, 30 Januari 2015

Masa kecil kami...masa bahagia kami..Dek!

Ini cuma sedikit cerita buat kawan-kawan yang mungkin punya Adik kecil,cerita yang akan mengingatkan kita kembali,masa dimana saat kita masih sangat kecil,masih sangat menggemaskan,masa yang begitu indah menurut kita yang merasakan anak-anak di akhir tahun 90an dan awal 2000an. Dulu,akhir tahun 90an,anak kecil yang mungkin bersekolah dasar atau tk,memeang tidak memiliki maninan mewah seperti kalian sekarang adik-adik manis,kami yang masa kecilnya ada di akhir 90an,memang hanya bisa bermainan di area persawahan,lapangan rumput yang kuas,berlari hilir mudik,selayaknya naka-anak di masa itu. Kami memang tidak bisa mengakses internet,kami juga tidak punya gedget seperti kalian sekarang ini,mainan kami hanya layangan,kelereng,tepuk gambar,lompat karet,lempar batu dan banyak lagi permainan tradisional lainnya. Boro-boro bisa mengakses internet,yang namanya internet pun kami jarnag tau. Setiap harinya saat pagi datang,kami beramai-ramai bernagkat kesekolah dengan kawan-kawan sebaya,tertawa di jalan,bercanda baik dengan kawan pria atau wanita. Belajar dengan senang desekolah,bermain saat istirahat,berdoa sebelum pulang. ( Pasti pernah merasakan,yang duuk paling rapi,boleh pualang duluan) hehe....setelah pulang,kami maish bisa bermain di sawah dengan membawa layangan,tali karet,dan permainan tradisonal lainnya,masa kecil kami memang terkesan sangat kampungan dan norak,tapi kami bahagia sebagai anak-anak,karena kami benar-benar menjadi anak-anak yang seharusnya,kami tidak pernah berfikiran untuk bisa pacran dengan si A,atau si B.Boro-boro mau pacaran,yang namnya pacaran saja kami tidak tahu,atau bahkan,jika ada salah satu teman mulai membuat candaan si A berpacran dengan si B,maka saat bertemu kami merasa malu,bukan malah senang seperti masa sekarnag,atau bahkan ada yang lebih ejstrim,bebrapa dari kalian anak-anak sekarang dengan lantangnya mengungkap kan cinta terhadap lawan jenis. Di masa kami dahulu,yang seperti itu tidak pernah terjadi,entah karena kami memang anak kecil yang bodoh atau memang karena kami masih punya mainan yang setiap hari membuat kami senang berkumpul bersama. Di masa kami dahulu,jangan kan untuk memiliki gedget,toh mainan termahal kami hanya Tamiya,itu pun harus menabung minggu-minggu mendapatkan,atau harus mengsi kepada orang tua dahulu,baru bisa memilikinya. Dimasa kecil kamu dahulu,memang jauh dari kesan mewah dan glamour,yoh kami hanya anak kecil yang taunya,setiap hari bermain,bukan memikirkan bagaimana dengan dia ya? sudah makan atau belum,sedang apa dia yah?...dahulu yang kami tau benar-benar cuma bermain saja. Memang masa kecil kami tidak sepintar kalian,tetapi masa kecil kami jauh lebih bahagia dari kalian. Walau pun mada kecil kami hanya penuh dengan mainan kampung,tetapi kami sangat bahagia,kami senang. Memang melihat keadaan dunia sekarang,bukan murni salah kalian jika kalian seperti kehilangan masa kecil kalian yang seharusnya begitu bahagia seperti kakak-kakak kalian dahulu,perkembangan jaman begitu cepat,tekhnologi makin canggih,sehingga mau tidak mau kita mengikutinya. Ini murni bukan salah kalian,tulisan ini bukan menyalahkan kalian,hanya bentuk keprihatinan dengan masa anak-anak kalian yang direnggut oleh keadaan, Seharusnya ini menjadi tugas orang-orang yang sudag tergolong dewasa,untuk mengawasi dan memberikan arahan terhadap kalian. Seperti kita tau bersama kakak,ibu bapak semunya,hampir 70% tayangan di televisi itu,seperti sudah tidak mendidik,lalu apa gunanya kemajuan tekhnologi jika akhirnya merusak generasi bibit terbaik bangsa? bukan melarang,tetapi laangkah lebih baiknya jika selaku orang yang lebih bisa berfikir,memberikan arahan dan pengawasan terhdap mereka yang masih gampang di bawa oleh sesuatu yang menurut mereka menarik. Contoh kecil,di era akhir 90an,setiap hari di televisi,hampur dipenuhin oelh film-film kartun dan legenda rakyat,tayangan seperti itu secara tidak langsung membuat anak-anak belajar mengenal kembali legenda0legenda yang ada di masyarakat terdahulu,dengan hiburan film-film kartun di sela-selanya. sekarnag,apa masih ada? televisi di penuhin oleh drama percintaan,film-film siluman yang tidak mendidik,cerita dewata-dewata yang akhirnya membuat anak-anak berpraktek ria denga bebasnya di depan khalayak ramai. Ini cuma tulisan yang di tulis setelah melihat perbedaan yang sangat jomplang antara kehidupan anak-anak di era akhir tahun 90an dan di beberapa tahun belakang. Bukan tulisan provokatif atau ingin terlihat sok idealis,ini murni rasa keluhan melihat anak-anak dengan tingkah pola dna laku yang memang tidak pada seharusnya. mereka terlalu cepat dewasa di usia mereka yang masih sekian tahun. Oleh karena itu,kirnaya orang-orang tua bisa kembali memberikan arahan dan pengawasan trehadap putra putri mereka,akan kemajuan dunia yang begitu cepat sehingga membuat banyak prubahan signifikan malah menjurus lebih pada kehilangannya masa indah anak-anak bibit terbaik negeri ini. Semoag bisa menjadi renunagan bersama. Bnagga dan bahagialah,kita yang merasakan masa anak-anak di era kahir tahun 90an dan di awal era milenium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar